Energi panas yang dihasilkan tidak semuanya dapat dirubah menjadi tenaga penggerak, dan hanya kira-kira 25% energi yang dapat dimanfaatkan secara efektif. Panas yang diserap oleh mesin itu harus dibuang keluar (ke udara bebas), agar mesin tidak menjadi terlalu panas (overheating) dan dapat mempercepat proses keausan.
Temperatur air pendingin selama mesin bekerja ada diantara 80ºC - 85ºC atau biasa disebut temperatur kerja mesin. Dibawah ini diterangkan bagian-bagian sistem pendingin yang perlu mendapatkan perhatian dan pemeriksaan pada waktu-waktu tertentu untuk membatasi kemungkinan terdapat kelainan atau kerusakan
KOMPONEN SISTEM PENDINGINAN


PEMERIKSAAN SISTEM PENDINGIN
- Periksa selang radiator kemungkinan ada yang rusak, pecah, menggelembung atau kendor pengikatnya atau perlu diganti.
- Periksa posisi klem apakah ada yang rusak, kendor atau tidak tepat posisinya.
- Periksa Radiator dan sirip-siripnya atau kebocoran air.
- Periksa kran penguras apakah kendor atau bocor.
- Periksa kebocoran sistem pendingin (dengan Radiator Cap Tester) dengan tekanan ±1.2 Kg/cm2
- Periksa tutup radiator (dengan Radiator Cap Tester). Dengan tekanan 0.6-1 Kg/cm2
- Periksa kualitas air pendingin. Menggunakan jari periksa kualitas air pendingin.
- Periksa tangki cadangan (reservoir, air harus pada batas Max-Low)
- Periksa tali kipas (tali kipas harus dilepas)
a. Apakah tali kipas retak?
b. Apakah tali kipas terkena oli?
c. Apakah tali kipas telah aus?
- Periksa ketegangan tali kipas diantara altenator & pompa air ketegangan 7-11 mm
- Periksa suara bearing, pompa abnormal.
- Periksa sirkulasi air pendingin (mesin panas & hidup).
- Air pendingin diganti setiap 20.000 Km(40.000 Km jika memakai radiator coolant)
PEMERIKSAAN KOMPONAN
Pemeriksaan ketegangan tali kipas
Pemeriksaan kebocoran sistem pendingin dan tutup radiator menggunakan radiator cap tester
Pemeriksaan ketegangan tali kipas
terima kasih . . .
BalasHapus